Selasa, 28 Juni 2011

Pesan singkat yang kaukirim selalu membuatku tersenyum. Dan hanya satu pertanyaan naif tersirat  permohonan segera dijawab isi pesan singkatmu. Seperti hari ini: "bu lia ini adinda. kalo ambil sttb.ny hr snen bsok bsa g bu? soalny mau d bt dftar...hehehehe thx."  Adinda, kamu pakai nomor baru dan tanpa memberi tahu namamu pun aku sudah tahu gayamu menulis di pesan singkat.

Terbayang ketika pertama kali melihatmu. Kamu berdiri dekat mama mu dan tatapan matamu mengekspresikan keteguhan hati dan kecerdasan ada di dalammu. Kekagumanku terus berlanjut ketika dengan tangkas penuh semangat kaupimpin teman-temanmu  tampil dalam lomba drumband di yayasan pendidikan tempatku bekerja. Ternyata banyak kelebihan yang kaumiliki. Sungguh engkau adalah anugerah terindah untuk mama, papa, kakak, dan adikmu.

Pesanku terus kembangkan setiap talenta yang telah Tuhan taruh di dalammu jangan lupa senantiasa bersyukur kepada-Nya. Adinda, simpan saja dalam hatimu setiap peristiwa manis yang kaualami.

Jumat, 24 Juni 2011

kegundahan

tangan kutengadahkan
dan tangan kukibaskan
antara sanggup dan taksanggup muncul bersamaan tiap kali terima proses.
bersandar di pintumu kumerasa yakin
sebab panas dan terangnya apimu
menyirnakan remangnya asa

sauna di jumat sore

bukan karena panasnya udara ygterasa di jangat setiap mm kulitku yang jadikan keringat mulai keluar di dahiku. tahankan kesabaran dan jaga hati agar tetap dingin sebabku mulai berpeluh.